Pengertian Technopreneur, Contoh Beserta Sejarah Sama Profil dan Tujuan Technopreneurship

Pengertian Technopreneur

Secara harfiah, technopreneur merupakan istilah yang berasal dari gabungan dua suku kata, yakni ‘technology’ dan ‘entrepreneur’. Berdasarkan istilah tersebut, dapat diartikan bahwa technopreneur adalah orang yang berwirausaha di bidang teknologi.

Selain kemampuan berbisnis, seorang technopreneur juga memiliki wawasan luas tentang teknologi. Mereka mengkombinasikan keterampilan wirausaha dan pemanfaatan teknologi untuk mentransformasi produk atau layanan. Misalnya, Nadiem Makarim pendiri Gojek, Ferry Unardi pendiri Traveloka, dan banyak lagi.

Technopreneurship bisa dibilang sebagai kewirausahaan generasi baru. Bidang ini sangat cocok untuk orang yang inovatif, cerdas, dan paham teknologi. Terlepas dari itu, technopreneur sukses biasanya lahir dari orang yang berani mereformasi dan membuat terobosan-terobosan baru.


Contoh Technopreneur

Ada banyak contoh technopreneur sukses yang berhasil mengembangkan bisnis berbasis teknologi, baik dari luar maupun dalam negeri. Tanpa berlama-lama, di bawah ini adalah beberapa contohnya:

1. GO-JEK

GO-JEK merupakan sebuah perusahaan teknologi asal Indonesia yang melayani angkutan melalui jasa ojek. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2009 di Jakarta oleh Nadiem Makarim. Saat ini, Gojek telah tersedia di 50 kota di Indonesia. Hingga bulan Juni 2016, aplikasi Gojek sudah diunduh sebanyak hampir 10 juta kali di Google Play pada sistem operasi Android, dan telah tersedia di App Store. Gojek juga mempunyai layanan pembayaran digital yang bernama Gopay. Selain di Indonesia, layanan Gojek kini telah tersedia di Vietnam dan Singapura.

Pada 17 Mei 2021, Tokopedia dan Gojek mengumumkan resmi merger dan membentuk Grup GoTo. Nama GoTo sendiri berasal dari singkatan Gojek dan Tokopedia dan juga berasal dari kata gotong-royong.

Profil

  • Nama perusahaan: Gojek
  • Perusahaan induk: PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)
  • Kantor pusat: Jakarta, Indonesia
  • Industri: Teknologi Informasi, Transportasi
  • Tanggal pendirian:  5 Oktober 2009
  • Pendiri : Nadiem Makarim, Kevin Aluwi, dan Michaelangelo Moran
  • Tokoh kunci : Kevin Aluwi (CEO), Antoine De Carbonnel (CCO), Severan Rault (CTO)
  • Area layanan: Indonesia, Vietnam, Singapura, Thailand dan Filipina
  • Website: www.gojek.com


Sejarah

Gojek didirikan oleh Nadiem Makarim, warga negara Indonesia lulusan Master of Business Administration dari Harvard Business School. Ide mendirikan Gojek muncul dari pengalaman pribadi Nadiem Makarim menggunakan transportasi ojek hampir setiap hari ke tempat kerjanya untuk menembus kemacetan di Jakarta. Saat itu, Nadiem masih bekerja sebagai Co-Founder dan Managing Director Zalora Indonesia dan Chief Innovation Officer Kartuku.

Sebagai seseorang yang sering menggunakan transportasi ojek, Nadiem melihat ternyata sebagian besar waktu yang dihabiskan oleh pengemudi ojek hanyalah sekadar mangkal menunggu penumpang. Padahal, pengemudi ojek akan mendapatkan penghasilan lebih banyak bila terus mencari penumpang. Selain itu, ia melihat ketersediaan jenis transportasi ini tidak sebanyak transportasi lainnya sehingga sering kali cukup sulit untuk dicari. Ia menginginkan ojek yang bisa ada setiap saat dibutuhkan. Dari pengalamannya tersebut, Nadiem Makarim melihat adanya peluang untuk membuat sebuah layanan yang dapat menghubungkan penumpang dengan pengemudi ojek.

Pada tanggal 5 Oktober 2009, Gojek resmi berdiri dengan 20 orang pengemudi. Pada saat itu, Gojek masih mengandalkan call center untuk menghubungkan penumpang dengan pengemudi ojek dengan GoKilat. Pada pertengahan 2014, berkat popularitas Uber kala itu, Nadiem Makarim mulai mendapatkan tawaran investasi. Pada tanggal 7 Januari 2015, Gojek akhirnya meluncurkan aplikasi berbasis Android dan iOS untuk menggantikan sistem pemesanan menggunakan call center.

2. Traveloka

Traveloka adalah perusahaan yang menyediakan layanan pemesanan tiket pesawat dan hotel secara daring dengan fokus perjalanan domestik di Indonesia. Didirikan pada tahun 2012 oleh Ferry Unardi, Derianto Kusuma, dan Albert Zhang. Traveloka yang merupakan salah satu perusahaan rintisan (startup) berstatus unicorn asal Indonesia ini mengembangkan layanannya pada pemesanan tiket kereta api, bus, penyewaan mobil, hingga aktivitas wisata.Sejak tahun 2015, Traveloka mulai berekspansi ke sejumlah negara di Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Filipina.

Profil

  • Nama perusahaan: Traveloka
  • Perusahaan induk: PT Trinusa Travelindo
  • Kantor pusat: Jakarta, Indonesia
  • Industri: Travel,Ticket
  • Tanggal pendirian: 29 Febuari 2012
  • Pendiri :Ferry Unardi, Derianto Kusuma, dan Albert Zhang.
  • Tokoh kunci :  Ferry Unardi (CEO), Alfan Hendro (COO), Christian Suwarna (CMO)
  • Area layanan: Indonesia, Malaysia ,Thailand, Filipina, Vietnam, Singapura, dan Australia
  • Website: www.traveloka.com

Sejarah

Perusahaan didirikan pada tahun 2012 oleh Ferry Unardi, Derianto Kusuma, dan Albert Zhang. Ide ini muncul disaat Ferry Unardi sering mengalami kesulitan dalam pemesanan pesawat, terutama disaat dia ingin pulang ke Padang, Indonesia, dari Amerika Serikat.Pada awal konsepnya Traveloka berfungsi sebagai mesin pencari untuk membandingkan harga tiket pesawat dari berbagai situs lainnya. Pada pertengahan tahun 2013 Traveloka kemudian berubah menjadi situs reservasi tiket pesawat di mana pengguna dapat melakukan pemesanan di situs resminya. Pada bulan Maret 2014, Ferry Unardi menyatakan bahwa Traveloka akan segera masuk ke bisnis reservasi kamar hotel. Pada bulan Juli 2014, jasa pemesanan hotel telah tersedia di situs Traveloka.

3. Tokopedia

PT Tokopedia merupakan perusahaan perdagangan elektronik atau sering disebut toko daring. Sejak didirikan pada tahun 2009, Tokopedia telah bertransformasi menjadi sebuah unicorn yang berpengaruh tidak hanya di Indonesia tetapi juga di Asia Tenggara. Hingga saat ini, Tokopedia termasuk marketplace yang paling banyak dikunjungi oleh masyarakat Indonesia.Tokopedia turut mendukung para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan perorangan untuk mengembangkan usaha mereka dengan memasarkan produk secara daring dengan Pemerintah dan pihak-pihak lainnya. Salah satu program kolaborasi yang diinisasi oleh Tokopedia adalah acara tahunan MAKERFEST yang diadakan sejak bulan Maret 2018.

Pada 17 Mei 2021, Tokopedia dan Gojek mengumumkan resmi merger dan membentuk Grup GoTo. Nama GoTo sendiri berasal dari singkatan Gojek dan Tokopedia dan juga berasal dari kata gotong-royong.

Profil

  • Nama perusahaan: Tokopedia
  • Perusahaan induk: PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)
  • Kantor pusat: Jakarta, Indonesia
  • Industri: Perdagangan
  • Tanggal pendirian: 6 Febuari 2009
  • Pendiri : William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison
  • Tokoh kunci : Patrick Cao (Presiden), William Tanuwijaya (CEO), Melissa Siska Juminto (COO), Nuraini Razak (CCO)
  • Area layanan: Indonesia
  • Website: www.tokopedia.com

Sejarah

Tokopedia resmi diluncurkan ke publik pada 17 Agustus 2009 di bawah naungan PT Tokopedia yang didirikan oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison pada 6 Februari 2009. Sejak resmi diluncurkan, PT Tokopedia berhasil menjadi salah satu perusahaan internet Indonesia dengan pertumbuhan yang sangat pesat.

Pada tahun 2016, Tokopedia menghadirkan produk teknologi finansial. Produk fintech Tokopedia terdiri dari dompet digital, investasi terjangkau, kredit modal bisnis, kartu kredit virtual, produk proteksi, skoring kredit berdasarkan data untuk produk pinjaman, investasi, serta layanan keuangan lainnya

Pada tahun 2017, Tokopedia meluncurkan produk Deals untuk membantu masyarakat Indonesia mendapatkan penawaran terbaik dari delapan kategori, termasuk Travel dan Activity. Produk ini dimaksudkan untuk membantu bisnis offline melebarkan sayap mereka secara online melalui Tokopedia.

Pada tahun 2019, Tokopedia meluncurkan jaringan Gudang Pintar bernama TokoCabang di tiga kota yakni Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Layanan gudang ini bertujuan untuk membantu para penjual di marketplace tersebut dalam memenuhi pesanannya. Pada tahun yang sama, Tokopedia juga menghadirkan Tokopedia Salam, sebuah platform yang mempermudah masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan berbagai pilihan produk dan layanan yang baik. Tokopedia Salam juga memiliki fitur halal filter yang membantu pengguna untuk menemukan produk halal secara mudah.


Tujuan Technopreneurship

Di bawah ini adalah beberapa tujuan technopreneurship:

Menyelesaikan Masalah

Tujuan technopreneurship adalah untuk menyelesaikan masalah, baik kecil maupun besar. Misalnya Gojek, aplikasi ini mempermudah pengguna untuk melakukan transportasi, memesan makanan atau minuman, isi pulsa, bayar listrik, dan lain-lain.

Kemajuan Teknologi

Technopreneurship pada dasarnya berbasis teknologi sehingga berpotensi mengajak masyarakat menggunakan solusi terbaik untuk mengatasi masalah. Hal ini memungkinkan technopreneur berinovasi lebih lanjut dengan melahirkan teknologi baru guna mengatasi masalah lain.

Memperluas Kesempatan Kerja

Lahirnya bisnis atau perusahaan baru akan memperluas kesempatan kerja. Technopreneur tentu memerlukan tim atau tenaga kerja tambahan untuk melebarkan bisnisnya. Semakin berkembang suatu bisnis, maka semakin luas kesempatan kerja yang diberikan.

Membantu Perekonomian Negara

Technopreneurship secara langsung membantu perekonomian negara lewat pajak transaksi digital. Melansir laman Tempo, upaya para technopreneur muda Indonesia diyakini mampu menghasilkan pendapatan setidaknya Rp4 triliun di tahun 2030 mendatang.


Perbedaan Technopreneur dan Entrepreneur

Di bawah ini adalah beberapa perbedaan technopreneur dan entrepreneur:

Produk

Technopreneurship lebih mengedepankan basis teknologi pada setiap produk atau layanan yang dikembangkan. Sedangkan entrepreneurship biasanya lebih fokus pada intrinsik product quality serta tidak selalu mengandalkan teknologi. Sederhananya, jika entrepreneurship merupakan bisnis kuliner, maka technopreneur adalah aplikasi pemesanan makanan.

Motivasi

Meski technopreneur dan entrepreneur pada dasarnya ingin mengambil keuntungan, namun motivasi keduanya ternyata berbeda. Entrepreneurship sangat berorientasi pada peluang bisnis dan peningkatan revenue setinggi mungkin. Sementara technopreneur lebih mengarah ke perubahan sistem yang sudah ada atau bersifat revolusioner.

Fokus

Perbedaan utama dan paling mencolok terletak pada fokus keduanya. Fokus entrepreneur yaitu menciptakan peluang kewirausahaan dengan cara mengembangkan inovasi. Sedangkan technopreneur fokus utamanya cenderung lebih spesifik, yakni menciptakan bisnis yang mengandalkan basis teknologi.

Tiga poin di atas merupakan perbedaan umum technopreneur dan entrepreneur. Adapun hal-hal lain yang membuat perbedaan keduanya terlihat jelas.


Sudah Tahu Apa itu Technopreneur?

Sejauh ini kamu tentu sudah tahu apa itu technopreneur, mulai dari pengertian, tujuan, hingga perbedaannya dengan entrepreneur. Technopreneur adalah sebutan bagi orang yang berwirausaha di bidang teknologi. Perlu diketahui bahwa profesi ini hanya bisa dilakukan oleh orang cerdas, inovatif, paham teknologi, dan berjiwa kewirausahaan tinggi.



Referensinya :

https://id.wikipedia.org/wiki/Gojek

https://id.wikipedia.org/wiki/Tokopedia

https://id.wikipedia.org/wiki/Traveloka

https://www.dewaweb.com/blog/pengertian-technopreneur/


Postingan Populer